Kenali Apa Itu Fraud dan Dampaknya Bagi Perusahaan

25-06-2022 19:53:04, Dibaca: 9136

 

PENGERTIAN FRAUD

Fraud dapat diartikan sebagai tindakan “kecurangan” biasanya terjadi pada suatu organisasi baik itu dari perusahaan maupun organisasi lainnya seperti koperasi, rumah sakit, dan lain sebagainya. Fraud dikenal dengan dua jenis kecurangan didalam akuntansi, yaitu kecurangan tidak disengaja seperti kekeliruan atau error dan kecurangan yang disengaja untuk menaikkan harga saham perusahaan. Secara umum fraud merupakan suatu perbuatan yang melawan hukum yang biasa dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan keuntungan dari cara melakukan kecurangan yang secara langsung merugikan pihak lain. Biasanya kasus fraud ini terjadi pada laporan keuangan dan biasanya terjadi karena faktor diri sendiri (individual). 

JENIS-JENIS FRAUD

Sebuah organisasi profesional yang bergerak di bidang pemeriksaan kecurangan, The Association of Certified Fraud Examiners, membagi fraud ke dalam tiga kelompok berdasarkan perbuatannya, yaitu:

  1. Penyimpangan aset merupakan sebuah kecurangan dalam penyalahgunaan aset perusahaan yang dilakukan oleh sebuah oknum atau kelompok. Kelompok ini mudah dideteksi karena dapat diukur/dihitung dengan mudah.
  2. Pernyataan palsu (Fraudulent Statement) merupakan sebuah kecurangan yang sering dilakukan oleh pihak manajemen untuk menutupi kondisi keuangan yang sesungguhnya dengan membuat rekayasa keuangan dalam laporan keuangan perusahaan.
  3. Korupsi tidak hanya sering terjadi di sebuah perusahaan, namun juga sering ditemukan di beberapa negara yang sedang berkembang dan kurangnya tata kelola yang baik. Kelompok fraud ini sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang bekerja sama dalam menikmati keuntungan. Didalamnya termasuk konflik kepentingan, penyuapan, pemerasan ekonomi, dan penerimaan yang ilegal.

FRAUD HEXAGON

Isu fraud telah banyak menarik perhatian para peneliti. Beberapa model juga telah dikembangkan, seperti fraud triangle “Cresey” (1950), fraud diamond “Wolfe & Hermanson” (2004), dan fraud pentagon “Marks”(2014). Dalam model fraud triangle, terjadinya fraud disebabkan karena adanya tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Menurut model fraud diamond, terjadinya fraud tidak hanya karena adanya tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi, namun juga karena adanya kapabilitas. Lebih jauh model fraud pentagon menambahkan arogansi sebagai faktor yang dapat menimbulkan terjadinya fraud, disamping karena adanya tekanan, kesempatan, rasionalisasi, dan kapabilitas. Semakin maraknya kasus fraud mendorong para peneliti untuk terus mengembangkan sebuah teori tentang fraud tersebut, "Vousinas" (2019) mengembangkan model deteksi fraud terbaru yang dikenal dengan fraud hexagon. Model tersebut mengemukakan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya fraud adalah stimulus (tekanan), kapabilitas (kompetensi), peluang, rasionalisasi, ego (arogansi), dan kolusi.

  1. Tekanan (Stimulus) yaitu keadaan seorang individu merasa adanya desakan atau dorongan, sehingga diperlukan tindakan tidak etis seperti kecurangan yang terdiri dari kecurangan laporan keuangan, misapropriasi aset, dan korupsi.
  2. Kapabilitas (Capability) merupakan kemampuan pegawai dalam mengembangkan organisasinya dan mampu mengendalikan situasi sosial yang mampu mendatangkan keuntungan baginya “Zimbelman et al.,” (2014).
  3. Adanya kesempatan (Opportunity) sangat mempengaruhi terjadinya berbagai kecurangan seperti kecurangan laporan keuangan, misapropriasi aset, dan korupsi. Hal tersebut muncul karena pengendalian internal suatu organisasi yang tidak maksimal sehingga pelaku kecurangan dapat menggunakan kesempatan yang ada. Selain itu kesempatan ada didukung dengan penerapan sanksi tindakan kecurangan yang tidak tegas. Kesempatan merupakan salah satu faktor terjadinya kecurangan yang memungkinkan dapat diminimalisir dengan menerapkan pengendalian internal yang ketat.
  4. Rasionalisasi merupakan pemikiran yang sudah dipengaruhi bahwa tindakan yang dilakukan baik itu benar ataupun salah adalah wajar, artinya terdapat sikap yang membiarkan individu maupun kelompok untuk melakukan kecurangan. Perilaku anggota organisasi yang melakukan kecurangan sudah menjadi budaya turun menurun menganggap jika perbuatan tersebut benar untuk dilakukan.
  5. Arogansi (Arrogance) merupakan perilaku superioritas dan hak atau keserakahan pada pelaku kejahatan yang mempercayai bahwa kebijakan perusahaan dan prosedur tidak diterapkan kepadanya.
  6. Istilah kolusi diambil dari bahasa latin collusio yang berarti kesepakatan rahasia, persekongkolan untuk melakukan perbuatan tidak etis “Sihombing dan Rahardjo” (2014). Kecurangan yang terjadi dilakukan karena perilaku tidak etis manajemen perusahaan. Demikian pula CIMA (2002) dalam Wilopo (2006) berpendapat bahwa perusahaan dengan standar etika yang rendah memiliki risiko kecurangan misapropriasi aset yang tinggi. Keenam bagian fraud hexagon ini sebagai penyebab terjadinya kecurangan baik kecurangan, misapropriasi aset dan korupsi.

Anda mungkin tertarik Kasir Curang No More! Kecurangan Kasir dan Solusinya

DAMPAK FRAUD BAGI PERUSAHAAN KHUSUSNYA DARI SUDUT PANDANG

AKUNTANSI

Fraud sebagai tindakan kecurangan dan dilihat dari sudut pandang akuntansi terdapat kecurangan yang disengaja dan tidak disengaja yang tentunya akan sangat berdampak bagi perusahaan, seperti yang kita lihat dari berbagai informasi bahwa sering terjadinya penggelapan aset maupun korupsi pada suatu perusahaan yang akan menyebabkan rusaknya reputasi perusahaan, kerugian perusahaan, rusaknya moralitas karyawan serta dampak-dampak negatif lainnya.

Salah satu contohnya adalah kasus yang terjadi di salah satu toko kelontong di Jakarta pada tahun 2017 yang merugikan konsumen mereka karena konsumen menuntut adanya ketidaksesuaian barang sembako pangan yang diberi. Perusahaan tersebut mencurangi konsumen dengan cara kualitas barang sembako pangan yang berlabel “Premium Quality” ternyata tidak sesuai setelah dilakukan uji laboratorium ternyata memiliki mutu V. Sehingga perusahaan tersebut dijerat dengan Pasal 62 jo Pasal 8 ayat (1) huruf E, F, dan I, serta Pasal 9 huruf H UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 144 juga Pasal 100 ayat (2) UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Kejadian tersebut tidak hanya melibatkan satu pihak di dalam perusahaan, namun bagian produksi harus terus dituntut untuk menjaga kualitas produk mereka agar hal-hal tersebut tidak terjadi.

Dampak yang ditimbulkan oleh fraud atau kecurangan sangatlah beragam, baik itu dari segi finansial maupun non-finansial. Dampak dari segi finansial misalnya kehilangan uang dari jumlah yang sedikit sampai jumlah yang banyak. Sedangkan dampak non finansial yaitu seperti kehilangan pekerjaan, rusaknya reputasi, tidak bisa lagi menciptakan lapangan pekerjaan, hingga ditindak secara hukum, seperti contoh diatas.

BAGAIMANA ERZAP MEMBANTU PERUSAHAAN MENCEGAH FRAUD

Erzap merupakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang dapat membantu pengawasan dan pengelolaan sebuah usaha dari hulu hingga ke hilir. Tidak hanya optimal didalam menjalankan usaha seperti proses jual dan beli, Erzap juga menyediakan berbagai solusi dalam mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.

1. Sistem Akuntansi Terintegrasi dan Otomatis

Erzap menyediakan fitur akuntansi yang terintegrasi yang mencatat seluruh aktivitas keuangan secara otomatis. Mulai dari pembelian stok, manajemen stok, hingga penjualan produk semua akan tercatat secara otomatis oleh sistem. Tindakan curang seperti manipulasi data tentunya akan sangat sulit dilakukan jika semua sudah terotomatisasi. Fitur Akuntansi Erzap menyediakan berbagai laporan-laporan akuntansi lengkap dan kompleks yang terbentuk secara otomatis sesuai dengan aktivitas keuangan yang terjadi.

Baca juga: Melihat Laporan Buku Besar dan Melihat Laporan Pada Erzap

2. Pengaturan Hak Akses
Erzap memiliki pengaturan hak akses untuk mengatur apa-apa saja yang dapat dapat diakses maupun tidak oleh user dalam penggunaan sistem. Pengaturan Hak Akses ini memiliki dua fungsi, yang pertama membagi pekerjaan kepada user (misalnya akuntansi akan berbeda hak aksesnya dengan purcashing). Kedua membatasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh karyawan (misalnya kecurangan yang dilakukan saat penjualan).

Baca juga: Tutorial Tipe User dan Pengaturan Hak Akses

3. Fitur Audit Logs

Setiap tindakan yang dilakukan pada sistem Erzap akan secara otomatis tercatat pada Audit Logs Erzap. Dengan fitur ini setiap aktivitas di dalam sistem akan terlihat. Karena setiap aktivitas dapat terlihat maka akan mudah untuk melacak dan mendeteksi kesalahan yang dilakukan, baik yang tidak sengaja maupun disengaja.

Tindakan curang pada perusahaan akan membawa banyak dampak negatif yang tentunya akan merugikan perusahaan tersebut. Tentunya perusahaan yang sehat akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan dan terus berkembang.

 


Tertarik mengetahui lebih lanjut? Ayo daftar sekarang!

Free Trial 14 Hari tanpa Kartu Kredit

 

 

Fitur Promosi Erzap

02-11-2020 - Dibaca: 5246 kali.
Fitur Promosi Erzap ERP yang mendukung bisnis anda untuk dapat mengelola Promosi melalui Sistem. Promosi atau yang lebih dikenal dengan istilah Promo adalah upaya memasarkan produk dengan cara komunikatif ataupun persuasif sehingga calon konsumen lebih tertarik membeli produk Anda dibanding produk kompetitor. Promosi ini bertujuan untuk menciptakan ketertarikan masyarakat menggunakan produk yang ditawarkan serta meningkatkan penjualan.
Baca selengkapnya...

PROSEDUR MELAKUKAN RETUR PEMBELIAN & RETUR PENJUALAN PADA TOKO HANDPHONE DAN ELEKTRONIK

12-02-2018 - Dibaca: 97568 kali.
dalam akuntansi terdiri dari beberapa hal dan salah satunya adalah retur pembelian. Jual beli barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan mulus. dalam kondisi tertentu biasanya ada saja barang yang rusak sehingga pembeli pasti akan mengembalikan barang yang telah dibelinya
Baca selengkapnya...

Prosedur Tukar Unit Menggunakan Fitur Tukar SN pada Sistem Toko HP

14-02-2018 - Dibaca: 7575 kali.
Penukaran SN dilakukan karena beberapa faktor contohnya seperti produk rusak. Berikut ini merupakan prosedur yang lakukan untuk menukar Serial Number produk dengan menu pembelian dan penjualan pada Erzap ERP.
Baca selengkapnya...

5 Kesalahan Penggunaan ERP yang Sering Terjadi

14-01-2022 - Dibaca: 2574 kali.
Sedang mempertimbangkan sistem ERP? Simak artikel ini agar Anda terhindar dari kesalahan-kesalahan penggunaan ERP yang sering terjadi.
Baca selengkapnya...

Tutorial Manajemen Penempatan Barang Pada Rak Erzap ERP

12-01-2024 - Dibaca: 1313 kali.
Manajemen penempatan barang pada rak adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian penataan serta penyusunan barang atau produk pada rak atau penyimpanan di suatu tempat. Tujuan dari manajemen penempatan barang pada rak adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam penyimpanan, pengambilan, dan pengelolaan barang. Erzap ERP menghadirkan solusi dengan pengembangan fitur manajemen penempatan barang pada rak, memberikan klien-klien Erzap kemampuan untuk secara efisien merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan penempatan serta penyusunan barang di dalam sistem.
Baca selengkapnya...

Kenali Apa Itu Fraud dan Dampaknya Bagi Perusahaan - ERZAP - SISTEM ERP TERINTEGRASI

fraud, kecurangaan, kecurangan dalam perusahaan, kecurangan dalam akuntansi, mengatasi fraud, pencegahan fraud, akuntansi terintegrasi

Fraud dapat diartikan sebagai tindakan “kecurangan” biasanya terjadi pada suatu organisasi baik itu dari perusahaan maupun organisasi lainnya seperti koperasi, rumah sakit, dan lain sebagainya.